Berpotensi Meletus Lagi, Gunung Sinabung Harus Dipantau Serius

Sinabung Bergejolak
Jakarta - Pemantauan terhadap aktivitas Gunung Sinabung ke depan harus dilakukan serius. Selain masih berpotensi memiliki letusan yang lebih besar, gunung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara itu juga dekat dengan pemukikan warga.

Hal tersebut diungkapkan Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada detikcom, Senin (30/8/2010).

Andi menjelaskan, berdasarkan close-up peta Digital Elevation Model (DEM) Gunung Sinabung yang mempunyai diameter 7 km masih berupa kerucut tajam. Hal ini menunjukkan gunung tersebut belum pernah meletus hebat.

"Artinya kalau diibaratkan bisul, memang belum pernah pecah. Ini bisul yang sedang tumbuh," ujar Andi.


Dengan demikian, sambung Andi, ke depan Gunung Sinabung harus dipantau secara serius. Sebab keberadaan gunung tersebut tidak begitu jauh dengan pemukiman padat penduduk. Jarak dengan kota Medan misalnya, hanya sekitar 50 Km.

"Bisa saja terjadi letusan yang jauh lebih besar.  Kalau sampai demikian, bukan hanya Medan tapi Kuala Lumpur dan Singapore bisa kalang kabut karena debu vulkanik," ujar Andi.

Dikatakan Andi, sinyalemen bahwa Gunung Sinabung adalah gunung tidur atau tidak beraktivitas selama ratusan tahun tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memantau dan meneliti gunung ini. Menurut Andi, bisa saja yang terjadi sebalikanya. Gunung Sinabung tidak 'tidur' melainkan giat mengumpulkan magma untuk dimuntahkan dalam letusan besar. Namun hal ini harus dibuktikan dengan penelitian geofisika bawah permukaan. 

"Sama halnya seperti segmen patahan gempa yang 'seperti tidur' selama ratusan tahun, misalnya sumber gempa Aceh tahun 2004. Tidak berarti tidak berbahaya, tapi malah bisa sebaliknya," ungkap Andi.

Andi menambahkan, berdasarkan penelitian tim ahli yang dibentuk Stafsus Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, letusan Gunung Sinabung tak terkait langsung dengan jakur gempa patahan Sumatera. Gunung Sinabung terletak  puluhan kilometer di Timur Patahan Sumatera.

"Yang perlu diwaspadai, segmen Patahan Sumatera yang berada persis di sebelah barat Gunung Sinabung ini sudah 200 tahunan tidak ada sejarah gempanya. Padahal dari data geologi dan GPS, segmen ini sangat aktif bergerak. Artinya potensi gempa besar yang dapat terjadi sangat tinggi. Apalagi menimbang bahwa seringkali antara aktifitas gunung api dan gempa suka saling 'sikut-sikutan'," ungkap Andi.

No comments:

Post a Comment