Letusan Sinabung |
TEMPO Interaktif, Medan
- Pada dua hari terakhir bulan Agustus, Gunung Sinabung tercatat
mengalami 20 kali gempa. Namun, menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi Surono, gempa itu tidak mungkin dirasakan warga
karena berada di bawah 2 skala Richter. “Pada tanggal 30 dan 31
(Agustus) ada 20 kali gempa,” katanya.
Sementara saat ini gempa belum terdeteksi dan gunung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, itu terlihat normal.
Pantauan
Tempo dari Desa Suka Nalu, Kecamatan Naman Teran, salah satu kecamatan
yang masuk radius enam kilometer, Rabu (1/9) pagi, gunung itu hanya
mengeluarkan asap, abu vulkanik berwarna putih.
Surono mengatakan keadaan Gunung Sinabung Rabu pagi normal. “Kondisinya normal. Aman-aman saja,” kata Surono.
Surono kembali menegaskan, abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Sinabung, gunung api yang kini berstatus A, tidak membahayakan. “Ya, paling penting itu tidak membahayakan,” katanya.
Walau dalam
keadaan normal, Surono menyebutkan, wilayah yang berada di radius enam
kilometer dari Gunung Sinabung masih berstatus awas. “Status gunung
masih awas,” ungkapnya.
Bupati Kabupaten Tanah Karo, Daulat Daniel Sinulingga, mengaku belum mengetahui kapan warga yang rumahnya masuk jangkauan radius enam kilometer Gunung Sinabung dibolehkan kembali pulang.
“Pemkab masih menunggu dari tim Pak Surono,” kata Daulat, Selasa malam, di rumah dinasnya, Jalan Veteran, Kota Kabanjahe.Bupati Kabupaten Tanah Karo, Daulat Daniel Sinulingga, mengaku belum mengetahui kapan warga yang rumahnya masuk jangkauan radius enam kilometer Gunung Sinabung dibolehkan kembali pulang.
sumber
No comments:
Post a Comment